Klik Di Sini

Showing posts with label Hotel science. Show all posts
Showing posts with label Hotel science. Show all posts

Saturday, October 20, 2018

PENGERTIAN CHARGE TO ROOM ATAU ROOM CHARGE


knowhotels.blogspot.com – Charge to room atau biasa kita sebut dengan istilah room charge adalah sistem pembayaran yang dilakukan tamu dengan cara menggabungkan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh tamu (makan, minum, laundry, menginap, dll), dimana pembayarannya dilakukan pada saat tamu check out. Setiap tamu yang melakukan transaksi baik itu makan, minum, laundry, dll, wajib untuk dimintai tanda tangan pada setiap bill yang diserahkan sebagai bukti bahwa tamu tersebut melakukan suatu transaksi yang dimaksud.

beberapa hotel berbintang tidak menerima charge to room jika tamu yang menginap tidak memiliki deposit. hal ini dilakukan untuk menghindari skipper (tamu yang kabur tanpa membayar), mengingat banyak tamu yang check out tidak mampir ke front office terlebih dahulu. solusinya jika tamu tidak memiliki uang cash maka bisa dilakukan dengan credit card atau debit card, karena setiap hotel berbintang saat ini sudah memiliki mesin EDC bank masing-masing.

Contoh dan ilustrasi  transaksi dengan cara charge to room atau room charge

Pak Prabowo menginap di hotel Aston dengan harga 1.000.000 per malam. namun beliau membayar 1.500.000. dimana yang 500.000 digunakan untuk deposit. uang deposit tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pak prabowo selama menginap di hotel Aston. pada malam harinya beliau memesan makanan dan minuman dengan total bill 300.000 dan pembayarannya dengan cara charge to room. selain itu pak prabowo melaundry pakaiannya seharga 150.000. dan pembayarannya pun dengan cara charge to room. 

hitung-hitungannya adalah sebagai berikut :
  • Room                                               :   1.000. 000 Lunas pada saat Check In
  • Deposito                                           :      500. 000
  • Makan Minum                                 :     -300. 000
  • Laundry                                            :     -150.000
  • Sisa uang deposit pak Prabowo       :        50.000
Pada saat check out pak Prabowo akan menerima refund (uang kembalian) sebesar 50.000. 


 NOTE PENTING :
  1. Untuk setiap bill charge to room tamu wajib untuk tanda tangan dan nama jelas di bill suatu transaksi. 
  2. jika tamu tidak memiliki uang deposit, maka tidak disarankan untuk memberikan pembayaran charge to room. informasikan agar membayar cash atau credit / debit card
  3. jika tamu tersebut merupakan tamu reguler yang sudah menjadi pelanggan setia, meskipun dia tidak deposit maka dapat dilakukan charge to room. hal ini dikarenakan hotel sudah mengetahui identitas lengkap tamu langganan tersebut.


Nah, setelah membaca sedikit ilustrasi dari transaksi dengan cara charge to room, bagaimana pendapat temen-temen hotelier ? Apa sudah mengerti ? Semoga ya….

Semoga artikel dan ilustrasi di atas menambah pengetahuan tentang ilmu perhotelan ya…

Monday, July 16, 2018

4 ALASAN KARIR HOTELIER MANDEG

Memang tidak ada yang salah jika mereka tidak memiliki keinginan untuk tidak berkarir selama “kebutuhan hidup” kita tidak berubah selaras dengan “usia” yang kian bertambah. Tetapi ketika “kebutuhan hidup”meningkat setiap tahunnya, maka satu-satunya harapan agar pendapatan kita berubah yaitu dengan cara“Meniti Karir” untuk mengimbangi kebutuhan kita yang kian merangkak naik tiap tahunnya.
Contoh ilustrasi dalam Exhibit 1 adalah potret dimana setiap tahun “kebutuhan minimum” terus merangkak naik sesuai dengan proyeksi kebutuhan hidup layak.

Proyeksi tersebut dibuat berdasarkan perkiraaan minimun atas kenaikan inflasi sebesar 5% dan pertumbuhan ekonomi sebesar 6% tiap tahunnya dimana kenaikan upah hanya berkisar diangka 8-11% per tahun. Ilustrasi tersebut dibuat untuk kawasan Jakarta, namun pada dasarnya tetap saja kebutuhan dasar akan naik ditiap daerah, karena dasar penghitungannya adalah nilai inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional yang diolah dari trend sebelumnya dan proyeksi kedepan dari berbagai sumber.
Dengan melihat realita bahwa setiap tahunnya kebutuhan kita merangkak naik selaras dengan “jumlah usia” kita yang kian bertambah dewasa dengan berbagai macam beban hidup didalamnya, maka “Gaji” Anda pun harus mampu mengimbanginya untuk menutup semua beban pengeluaran yang ada.
Jika yang Anda kejar adalah “Gaji”, maka setiap hotel punya aturannya sendiri-sendiri yang tentu saja mereka mengunakan peraturan pemerintah sebagai dasar keputusan dalam menaikkan Gaji. Oleh karena itu, mengejar “Gaji” dengan berdemo atau cara-cara negative lain sangatlah tidak tepat dialkukan, karena kemampuan perusahaan juga terbatas.
Lalu, bagaimana solusinya?
Kerjarlah “Karir” karena gaji Anda akan berbanding lurus dengan pencapaian tangga karir yang Anda tapaki. Ilustrasi dalam Exhibit 2 adalah cotoh bahwa kenaikan “Gaji” bisa diperoleh dengan cara meniti tangga karir di hotel Anda atau group dari hotel Anda.
Contohnya, Anda memulai karir pada tahun 2017, maka di tahun 2018 akan ada kenaikan rutin tahunan misalnya sebesar 10% dari gaji yang Anda peroleh ditahun 2017, Lalu di tahun 2019 posisi Anda naik ke level Supervisor, maka Anda akan mendapatkan kenaikan Gaji selaras dengan beban tanggung jawab yang Anda emban. Demikian seterusnya hingga 5-6 tahun kedepan hingga Anda menduduki posisi Senior Manager.
Jenjang kenaikan karir yang ideal rata-rata diangka 2 hingga 3 tahun, alasannya silahkan dipelajari dalam artikel ini.
Setiap jenjang memiliki kenaikan Gaji secara signifikan, angkanya fantastis; yang jelas bisa diatas 10% dari yang Anda terima setiap tahun bahkan bisa diatas 100%. Detailnya saya tidak bisa jelaskan karena urusan gaji ini sangat sensitif dan tidak bisa kita bahas secara gamblang. Yang jelas, dengan menentukan tujuan “Karir” maka Anda telah memikirkan masa depan Anda dan keluarga.
Lalu, Bagaimana dengan perjalanan karir Anda saat ini? Apakah mulus sesuai dengan yang Anda kehendaki? atau Stagnan diposisi yang sama selama bertahun-tahun?  Pola Pikir dan Perilaku seperti apa yang dapat menghambat karir Anda dan apa solusinya?
Selama puluhan tahun saya mencoba menganalisa apa yang membuat seseorang karirnya itu “Mandeg”, yaitu bertahan di satu posisi bertahun-tahun lamanya dengan tidak naik-naik posisi kerja di hotel yang sama. Dari hasil analisa sederhana yang saya lakukan, ternyata terdapat 4 hal di bawah ini yang membuat seorang hotelier stagnan dalam pencapaian karir yaitu:
Pertama adalah Menunggu
Bagian ini adalah jawaban klasik yang selalu saya dengar pada saat bertanya kepada seseorang yang menganggap dirinya “loyal” kepada perusahaan dengan bekerja bertahun-tahun tanpa ada perkembangan dalam karir dan menunggu mendapatkan uang “pensiun” besar dan cukup dipakai untuk hidup dihari tua.
Dia seperti seseorang yang “pasrah” dengan keadaan yang ada dan “menerima” saja kenaikan gaji yang tidak signifikan setiap tahunnya.
Penting untuk di ketahui oleh para hotelier, bahwa kita tidak bekerja di perusahaan BUMN yang mengelola Sumber Daya Alam, yang gaji bulanan nya masih banyak sisa jika pakai belanja satu bulan, bisa dipakai rekreasi dan dipakai menabung pula. Jadi uang pensiun mereka cukup untuk menopang masa tua mereka dan buat buka usaha.
Sepanjang apa yang saya lihat, belum pernah ada cerita pensiunan GM sekalipun dapat menikmati hasil dana pensiun mereka dan berakhir dengan hidup berkecukupan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, kecuali bagi mereka yang telah memilih berbisnis ditengah-tengah melejit karirnya  di industri Perhotelan.
Kedua adalah mereka yang mengatakan “Nanti”
Ya… itulah mereka yang suka mengatakan “nanti saja”. Sebuah kata yang dapat menghentikan pikiran untuk sukses di masa depan dan mematikan kesempatan yang ada didepan mata. Kata nanti jika sudah menjadi kebiasaan, tentunya akan menghentikan karir anda juga.
“Nanti” adalah hasil dari sebuah kenyamanan kerja yang membius hotelier menjadi pasif, tidak termotivasi untuk berinovasi dan terlindas oleh waktu. Dengan mengatakan nanti, berarti kita menunda semua hal yang mungkin baik adanya untuk masa depan kita. Perusahaan tidak akan terus menerus menawarkan kesempatan berkarir kepada seorang karyawan jika karyawan itu selalu mengatakan “nanti” dengan karir yang ditawarkan.
Biasanya, hotel dalam group yang sama hanya akan memberikan “dua hingga tiga kali kesempatan” dengan memberikan penawaran kepada karyawan untuk dikembangkan, jika masih menolak maka kesempatan itu tidak akan pernah datang kembali
Ketiga adalah mereka yang suka Beralasan
Hotelier yang banyak alasan biasanya hotelier yang malas, tidak disiplin dan tidak ada komitmen terhadap pekerjaannya. Ciri-ciri orang ini mempunyai performa yang tidak maksimal: sering terlambat masuk kerja, sok tahu, tidak memenuhi deadline, suka berbohong dan suke ngeles. Melihat dari ciri-cirinya saja, orang ini sudah tidak mempunyai nilai jual dimata perusahaan, jadi jangankan berkarir, sebaliknya dia akan menjadi target perusahaan untuk di selesaikan masa kerjanya.
Keempat adalah Mereka yang Suka Mengeluh
Adalah mereka yang “Kurang bersyukur” atas nikmat yang telah Tuhan berikan. Mungkin itu kata yang lebih tepat untuk orang-orang yang suka mengeluh. Terkadang hal sepele saja bisa membuat orang ini mengeluh dan selalu tidak puas dengan apa yang terjadi.
Intinya, orang ini ingin segala sesuatunya berjalan sesuai hanya dengan apa yang dia inginkan. Bahkan, terkadang tidak perduli orang lain susah atas ulahnya,yang penting urusan dia beres.
Orang yang suka mengeluh cenderung tidak produktif dan milih-milih pekerjaan. Dia hanya termotivasi terhadap pekerjaan yang ringan dan mudah saja dan tidak perduli dengan target perusahaan. Si pengeluh ini lama-lama akan menjadi virus bagi lingkungannya.
Jika di level saat ini dengan tugas dan tanggung jawab nya saja masih mengeluh, tertutup sudah kemungkinan dia untuk mendapatkan promosi ke level selanjutnya.
Melihat keempat perilaku diatas, maka agar karir Anda cemerlang sebaiknya Anda dapat menjadi hotelier yang lebih Pro-Active dengan mengutarakan “cita-cita” karir impian Anda kepada hotel, Responsive dalam menerima “tawaran kesempatan” yang diberikan oleh group/hotel yang sama, lakukan apa yang ditugaskan, tuntaskan target-target kerja dengan hasil yang sempurna dan terus bersyukur atas apa yang Anda peroleh.
Sudah Sampai Level Manakah Posisi Karir Anda hari ini?
*sources : hotelier.co.id
LIHAT JUGA ARTIKEL DI BAWAH INI :

DILEMA MANAGER. SAVING COST OR QUALITY ?

knowhotels.blogspot.com – Pernahkah hotel kamu mengalami situasi dimana “pendapatan” hotel Anda jauh dari harapan? Apa reaksi kamu sebagai pemimpin ketika menghadapi situasi tersebut?
Mengelola hotel di jaman sekarang bukanlah perkara mudah, himpitan kompetisi sudah semakin ketat sehingga tamu memiliki beragam pilihan dengan harga yang sangat kompetitif. Hal ini juga diikuti dengan naiknya berbagai macam beban biaya-biaya hotel yang terus menanjak setiap periode, namun berbanding terbalik dengan pendapatan hotel yang kian merosot akibat sengitnya kompetisi. Akibatnya: setoran bagi hasil ke owner hotel pun bisa berkurang yang berdampak pada turunnya kepercayaan mereka terhadap manajemen hotel.
Pertanyaannya? How we can survive in this challenging era?  
Sebagian kita pastinya akan berfikir untuk “Saving Cost” dan hal itu tentu sangat tepat, namun jika kita tidak teliti akan berakibat fatal terhadap level kualitas yang kita berikan kepada tamu-tamu kita yang tentunya akan berdampak juga terhadap profitabilitas bisnis dikemudian hari.
Contoh area-area yang bisa dihemat adalah “variable cost” dimana beban biaya akan mengikuti level occupancy, aplikasi penerapannya misalnya:
  • Melakukan efisiensi energi dengan membuat kampanye “hemat energi” di tiap-tiap department yang dipelopori oleh engineering departemen bekerjasama dengan Human resources untuk melakukan kampanye-kampanye dengan berbagai model seperti membuat program, poster, dan video edukasi untuk semua karyawan di semua departemen
  • Melakukan efisiensi “Man Power’ casual sesuai level occupancy, bagian ini lumayan sensitif dan harus betul-betul jeli kapan harus membuka dan menutup pekerja casual/paruh waktu. Gunakanlah rasio man power yang selaras dengan sasaran business
  • Menghemat biaya produksi dengan memastikan bahwa tim kita mampu bekerja dengan benar dan efisien. Meminimalisir kerusakan barang-barang persediaan produksi
  • Meminimalisir keluhan pelanggan karena berdampak pada kompensasi yang diberikan dimana didalamnya mengandung unsur biaya, baik biaya produksi atau pun efisiensi waktu
Selain berfikir untuk menurunkan beban biaya, sebagai pemimpin kita juga hendaknya berfokus untuk mencari jalan keluar yang tepat untuk mendatangkan pundi-pundi rupiah dari jalur lain, berfikir out of the boxdengan cara menerapkan Blue Ocean Strategy dengan tepat. Jika fokusnya hanya “mengurangi biaya” tanpa ada tambahan “pendapatan” maka hanya berpengaruh kecil terhadap tingkat profit, oleh karena berfikirlah tanpa batas, namun masih tetap pada koridor standard yang ditetapkan oleh hotel kamu masing-masing.
Kunci dalam pengehamatan adalah masih dalam koridor yang tepat dalam memberikan pelayanan kepada tamu-tamu kita, karena jika kita mengorbankan kualitas maka akan berdampak pada menurunnya kekecewaan dan kepercayaan pelanggan yang tentu saja justru akan menaikkan beban biaya lain dikemudian hari.
Sebagai contohnya:
Kita memiliki tamu regular yang biasa memesan “Tenderloin Steak” dengan standard ukuran 250 gram, tamu tersebut sangat cocok dengan ukuran, kualitas rasa, kecepatan pelayanan, keramahan staff, kebersihan dan harganya (Value for Money). Namun, dalam kunjungan berikutnya dimana hotel menerapkan “Saving Cost” dengan mengurangi standard ukuran menjadi 200 gram dengan jumlah karyawan yang terbatas dengan harga 10%-20% lebih murah.
  • Jika kita menjadi tamu: Apakah kita mendapatkan level of experience yang sama dengan kunjungan sebelumnya?
  • Jika kita menjadi manajer: Apakah berbanding lurus antara “Pendapatan” dan “beban biaya” untuk memperbaiki image atas konsistensi service dihotel kamu?
Jadi, kesimpulanya adalah “Saving Cost” dijaman sekarang hukumnya sudah “wajib”, namun tidak membabi buta dimana inisiatif yang digunakan justru merusak konsistensi pelayanan yang dapat berdampak besar terdapat nilai profit dikemudian hari.
Salam JempoL
*Sources : Hotelier.co.id


Monday, June 25, 2018

CEK KUALITAS HOTEL DENGAN REVINATE

http://knowhotels.blogspot.com/ - Saat ini dunia perhotelan berkembang sangat pesat. Media promosi pun juga semakin banyak, baik itu mulai dari pemasangan baliho, banner, penyebaran flyer, hingga pembuatan iklan di media sosial maupun di media cetak. Banyaknya promosi yang dilakukan membuat tingkat penjualan meningkat, sehingga keuntungan yang didapatpun juga semakin bertambah. Akan tetapi Hotel tidak mengetahui apakah Tamu tersebut merasa nyaman selama tinggal di hotel atau merasa kecewa dengan fasilitas dan pelayanan yang didapat selama berkunjung di hotel tersebut. Maka dari itu saat ini sudah sangat ramai sekali komentar-komentar para konsumen yang bermunculan disosial media.


Semua review yang sudah disampaikan oleh Tamu hotel akan berdampak pada rating hotel dimana mereka menginap. semakin banyak review yang positif akan semakin naik rating hotel yang bersangkutan. dengan adanya review ini, tamu-tamu hotel yang menikmati fasilitas dan pelayanan akan memberikan pesan dan kesan mereka masing-masing. sehingga manajemen hotel dapat mengetahui apakah tamu-tamu mereka yang menginap merasa puas atau tidak.

Salah satu situs yang paling populer yang menampung semua review tamu adalah Revinate. Semua review yang ditulis dimedia sosial akan tertampung pada Revinate. baik itu melalui facebook, Instagram, Googe+, maupun media sosial lainnya. 

Hampir semua hotel berbintang telah mendaftarkan masing-masing untuk mendapatkan akun disitus Revinate ini. Gunanya Untuk mengecek apakah tamu-tamu yang menginap di hotel yang bersangkutan merasakan kepuasan yang maksimal atau tidak. selain itu dengan adanya review dari tamu, hotel dapat melakukan perbaikan-perbaikan jika ada beberapa review yang membuat tamu merasa tidak puas selama berkunjung. 

Situs Revinate ini baru muncul pada tahun 2009 kemarin. Situs ini dibuat untuk meningkatkan Marketing perusahaan, Mengetahui survey pelanggan, dan juga untuk meningkatkan reputasi perusahaan dimata para pelanggan. Revinate juga tidak hanya digunakan oleh hotel-hotel berbintang, namun juga Restaurant - Restaurant berkelas dan juga perusahaan - perusahaan yang bergerak dibidang hospitality lainnya. Seperti Jasa Travel, Dll. 

Revinate dapat digunakan untuk menyusun strategi dalam hal meningkatkan penjualan disuatu perusahaan Selain media online lainnya.

Berapa biaya yang diperlukan untuk membuat satu akun di Revinate ?

Untuk besarnya biaya yang diperlukan untuk mendaftarkan satu akun di Revinate, Besarnya sekian Juta...., yang jelas, Untuk mendaftarkan perusahaan ke Revinate harus bayar. Dan biayanya juga besar. 

Jadi jika perusahaan-perusahaan sudah mendaftarkan diri ke Revinate, otomatis setiap ada tamu yang memberi review ke sosial media, baik itu faceboo, Google+, Instagram, Twitter, dll, akan langsung masuk ke Revinate. Sehingga manajemen perusahaan dapat mengetahui apakah pelanggan mereka puas atau tidak. Jika puas, rating perusahaan akan naik di mata konsumen. namun jika konsumen tidak puas, manajemen dapat melakukan perbaikan- perbaikan untuk membuat pelanggan merasa puas.

CEK JUGA POSTINGAN DEPARTEMEN LAINNYA DIBAWAH INI :





Sunday, December 03, 2017

PEGAWAI SUPER ITU ADALAH PEGAWAI HOTEL

Knowhotels.blogspot.co.id – Jika Anda tinggal dikota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan atau Denpasar dan mendengar bahwa teman Anda bekerja di hotel, maka hal tersebut sudah sangat biasa dan mereka memahaminya bahwa pekerja hotel adalah para pekerja profesional yang syarat akan keterampilan dan kelayakan dalam bekerja. Namun, bagaimana dengan di daerah-daerah? Apa kata teman-teman Anda ketika mereka tahu bahwa Anda bekerja di sektor perhotelan? Ya, sebagian dari mereka mungkin masih belum mengetahui profesi Anda dan berpikir negatif tentang dunia hotel. Hal ini patut disayangkan dan perlu kita berikan gambaran mengenai bisnis.



Disayangkan dan perlu kita berikan gambaran mengenai bisnis perhotelan dan berbagai macam aktivitas didalamnya. Hotel adalah industri yang sangat berwarna, dinamis dan menuntut semua orang didalamnya mampu beradaptasi dengan para tamu-tamunya dari latar belakang yang berbeda pula. Dari para pejabat pemerintahan, artis ternama, para pebisnis, para keluarga yang sedang berlibur dan berbagai macam jenis tamu lainnya. Nah, aktivitas tamu-tamu tersebut juga macam-macam, ada yang meeting, outbound, tidur, makan, wedding, ngajak main anaknya di kids club, renang dan lain sebagainya. Enaknya kerja di hotel itu ya banyak ketemu orang baru dengan berbagai macam jenis karakter yang berbeda-beda dan gaya hidup yang berbeda pula. 

Hal ini menuntut para karyawannya memiliki keterampilan komunikasi kelas wahid dan memiliki jiwa menolong, super ramah dalam keadaan apa pun, menuntut karyawan bekerja dengan cepat dan tepat dengan tingkat koordinasi yang mumpuni. Jika kita mengenal berbagai macam aktivitas tamu diatas, bagaimana dengan aktivitas karyawan? Untuk memupuk rasa solidaritas dan kekompakan tim, maka para karyawannya diberikan berbagai macam aktivitas sosial. Namanya Sport & Social Activities. 

Aktivitasnya ada yang berbentuk olah raga seperti main bola bareng, main ping pong, bersihin mesjid, gereja, atau pura bareng-bareng temen yang beda agama, ikutan pengajian dan aktivitas religius lainnya. Banyak para karyawan hotel yang rajin ibadah dan juga saling bantu membantu, selayaknya membantu keluarganya sendiri. Jadi, menyenangkan bukan kerja di hotel itu? 

Di hotel itu, tidak hanya kerja, kerja dan kerja. Ada sesi hiburannya juga, misalnya ngeband, acara ultah, acara perayaan ulang tahun hotel, acara makan siang di restoran dan ngobrol bareng GM. Wah pokoknya banyak lah… tiap hotel biasanya punya acara yang berbeda, contoh diatas hanya contoh umumnya saja. Nah, melihat beragam aktivitas didalamnya, maka hotel adalah sebuah industri yang juga turut serta dalam mengembangkan “karakter” dan “kepribadian” bagi para pegawainya. Kalau mau belajar karakter, kerja aja di hotel. Lambat laur karakter mu bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Karena, selain Anda akan belajar berkolaborasi dan komunikasi, dihotel itu sangat disiplin dalam segala hal serta menuntut Anda menjadi pribadi yang jujur dan berintegritas.

Jujur dan integritas menjadi kata kunci yang tidak bisa ditawar, karena bisnis hotel adalah bisnis kepercayaan dimana tamu telah percaya terhadap hotel yang diwakili oleh para petugasnya. Contohnya, tamu berkenan untuk meninggalkan barang-barangnya di kamar hotel ketika mereka meeting, karena mereka telah percaya kepada petugas bahwa dihotel tempat ia menginap aman. Hotel itu sangat tegas dalam kedua hal tersebut, misalnya bila Anda menganggap sabun hotel itu murah, maka bila Anda bawa pulang satu buah sabun saja dan jika ketahuan bisa berakibat fatal terhadap karir Anda. 

Hal ini terlihat sepele (wong cuma satu buah sabun), tapi hal ini sangat penting untuk menjaga nilai-nilai luhur para sesepuh hotelier, yaitu Jujur dan Integritas. Jadi ya bukan para politisi saja yang pakai slogan itu, bedanya kalau di hotel tidak main-main. Sekali lagi saya ulangi: tidak main-main dan bisa berakibat fatal kelas wahid jika dilanggar. Kedua adalah disiplin, umumnya 30 menit sebelum jadwal kerja, petugas sudah sampai lokasi hotel, karena mereka harus dandan dulu supaya rapih, bersih dan wangi. Lalu, menghadiri briefing 15 menit sebelum jam kerja dimulai. Jika Anda terlambat dan sering terulang, maka akan fatal juga untuk karir Anda. 

Disiplin ini fungsinya untuk mengajarkan karyawan supaya selalu tepat dalam memberikan pelayanan serta menghormati waktu orang lain. Jadi, komunikatif, kompak, disipin, jujur dan berintegtitas adalah “way of life” yang harus dipegang teguh oleh para hotelier yang sangat berguna untuk mengembangkan karakter diri dan menunjang tujuan karir impian Anda. Dengan melihat lifestyle kualitas jempolan tersebut diatas, seharusnya masyarakat luas mendukung bahwa dengan berdirinya hotel disekitar lingkungan Anda, maka hotel pun berperan dalam mendidik masyarakat disekitar karena umumnya yang bekerja di hotel salah satu atau salah banyak diantara mereka adalah warganya sendiri. Demikian juga dengan hotelnya hotel yang baik adalah mereka yang ramah terhadap para tetangganya. 

source : hotelier.co.id
22/11/2017

Friday, October 27, 2017

DAFTAR HOTEL CHAIN INTERNATIONAL DI DUNIA

Bagaimana perkembangan hotel di abad ke 20 ini ?

Di Indonesia sendiri sudah semakin banyak hotel-hotel yang semakin berkembang. persaingannyapun semakin ketat. hingga hotel-hotel yang sudah lama berdiri kalah pamor dengan hotel baru yang lebih minimalis, modern, dan penuh dengan konsep life style. Apalagi kini sudah semakin banyak hotel-hotel chain international yang masuk di Indonesia yang service dan kualitasnya lebih terjamin. lama-lama hotel lokal Indonesia bisa tutup karena tergeser oleh hotel Chain Internasional.
Apa itu hotel chain ?

Hotel Chain merupakan hotel jaringan yang mengelola beberapa properti untuk memaksimalkan bisnis, sehingga laba yang diperoleh lebih besar dibanding individu hotel. Ya..., itulah kira-kira pengertian hotel chain menurut Penulis.


Di Indonesia sendiri juga terdapat beberapa hotel chain lokal, seperti Santika Group, Sahid Group, Kagum Group, dll. ada juga yang jangkauannya sudah sampai ke Asia Tenggara yaitu Archipelago International (Aston, Grand Aston, Quest, Fave, Harper, dll)

Semakin besar Hotel Chainnya, semakin besar pula jangkauan bisnisnya, semakin banyak tenaga kerjanya, semakin banyak Labanya dan yang pasti semakin rumit juga ngurusnya.

untuk menambah pengetahuan kita mengenai hotel chain silahkan teman-teman download file berikut ini. file ini merupakan daftar hotel chain yang terbesar di dunia. 



Source : wikipedia
Acces  :  27/10/2017


Friday, April 25, 2014

TIPE-TIPE HOTEL


Hotel Berbasis Plan (Perencanaan Harga Kamar)

A . American plan
Sistem perencanaan tarif kamar dimana harga yang harus dibayar tarif sudah termasuk dengan harga makanan .
American plan dibagi menjadi dua :
· Full American Plan : Harga kamar sudah termasuk 3 kali
· Modified American Plan : harga kamar termasuk 2 kali makan , yang salah satunya harus makan breakfast , seperti:
( kamar + breakfast + makan siang) / ( kamar + breakfast + makan malam)

B . Continental plan / Bermuda plan
Continental plan adalah sistem perecanaan harga kamar dimana harga kamar itu sudah termasuk dengan breakfast

JOB DESKRIPSI GM DAN SECRETARY


General Manager Job Description
  1. Meningkatkan efektivitas manajemen dengan merekrut, memilih, orientasi, pelatihan, coaching, konseling, dan mendisiplinkan manajer; nilai berkomunikasi, strategi, dan tujuan, menetapkan akuntabilitas, perencanaan, pemantauan, dan penilaian hasil pekerjaan, insentif berkembang, mengembangkan iklim untuk menawarkan informasi dan pendapat, menyediakan kesempatan pendidikan.
  2. Mengembangkan rencana strategis dengan mempelajari peluang teknologi dan keuangan, menyajikan asumsi, tujuan merekomendasikan.

Sunday, December 08, 2013

SEJARAH HOTEL DAN PERKEMBANGANNYA


Hotel berasal dari kata hostel, konon diambil dari bahasa Perancis kuno. Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya kira-kira, "tempat penampungan buat pendatang" atau bisa juga "bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum". Jadi, pada mulanya hotel memang diciptakan untuk meladeni masyarakat.


Tak aneh kalau di Inggris dan Amerika, yang namanya pegawai hotel dulunya mirip pegawai negeri alias abdi masyarakat. Tapi, seiring perkembangan zaman dan bertambahnya pemakai jasa, layanan inap-makan ini mulai meninggalkan misi sosialnya.

Thursday, December 05, 2013

Macam-Macam Harga Kamar


Harga Kamar memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh manajemen hotel , tujuan meliputi:
  • · Untuk membuat keuntungan seperti yang diharapkan
  • · Pengembalian modal sesuai dengan waktu yang ditentukan
  • · Meningkatkan pangsa pasar
  • · Meningkatkan penjualan lini produk

Sunday, November 03, 2013

Hotel Luar Angkasa




Ini buatan Rusia Space Hotel ( Hotel luar angkasa)
Hotel diklaim jauh lebih nyaman daripada Stasiun Luar Angkasa Internasional .

Rusia Space Hotel 1 ( Orbital Technologies)
Adu duel antara ruang antara Amerika Serikat dan Uni Soviet telah lama berakhir . Namun Rusia, pecahan terbesar Uni Soviet , melanjutkan tradisi menjelajahi langit . Sebuah perusahaan swasta di negara tersebut bahkan berencana membangun hotel pertama di luar angkasa .

Pembangunan hotel rencana di luar Bumi - 217 mil dari Bumi - itu diumumkan 15 Agustus lalu 2011. Hotel ini bisa melayani tujuh tamu dalam empat kabin . Setiap kabin memiliki jendela besar , sehingga para tamu dapat melihat biru dan bumi berputar .

Alih-alih hidup , menuju hotel adalah sebuah petualangan . Butuh dua hari lepas landas menggunakan roket Soyuz . Ini tentu saja menjadi perjalanan liburan super mahal . Lima hari menginap , tamu harus menyelam kantong dalam , antara 100.000-500.000 pound.

Hotel atau stasiun luar angkasa komersial ini belum punya nama . Rencananya ia akan dioperasikan mulai tahun 2016. Menurut produsen , stasiun akan jauh lebih nyaman daripada Stasiun Luar Angkasa Internasional yang digunakan oleh astronot dan kosmonot .

Dalam kondisi non - gravitasi , para pengunjung bisa memilih , tidur secara horizontal atau vertikal . Sementara itu, air mandi akan diatur sedemikian rupa agar tidak mengalir ke tempat yang tidak seharusnya . Sebab, tanpa gravitasi , air bisa mengalir ke segala arah . Sementara di stasiun luar angkasa , warga harus membersihkan diri dengan spons mandi .

Orang kaya wisatawan yang mampu akan didampingi oleh kru berpengalaman yang melayani makanan hangat - disiapkan di Bumi dan dikirim ke hotel menggunakan roket .

Rencana bisnis Hotel ruang menyajikan makanan yang lebih baik : daging pipi sapi dan jamur liar , kedelai tumbuk , sup kentang , dan makanan penutup , plume kolak . Alih-alih makanan beku seperti yang dikonsumsi oleh astronot dan kosmonot .

Es teh , air mineral dan jus buah juga akan disediakan . Namun, konsumsi alkohol sangat dilarang . Sementara , penyiraman toilet akan menggunakan udara, bukan air .

Semua limbah yang dihasilkan akan didaur ulang . Demikian pula , udara - yang akan disaring untuk menghilangkan bau dan bakteri dan kemudian kembali ke kabin .

Sergei Kostenko , kepala eksekutif Orbital Technologies yang akan membangun hotel , tempat-tempat rekreasi memastikan bahwa mereka tidak akan bangun mengingatkan pada Stasiun Luar Angkasa Internasional . " Sebuah hotel harus nyaman dan dimungkinkan melihat Bumi melalui jendera besar , " katanya , seperti dimuat Daily Mail .

Tidak sembarang orang dapat berhenti di hotel ini . " Hotel ini ditujukan untuk jutawan dan orang yang bekerja untuk perusahaan swasta yang ingin melakukan penelitian di luar angkasa . '

Para tamu juga mungkin bagi tuan rumah untuk tamu tak terduga . Perusahaan berencana untuk mengoperasikan hotel sebagai lokasi penyelamatan darurat bagi astronot Stasiun Luar Angkasa Internasional yang mengalami krisis . ( Eh )