Marriott International Inc. akhirnya membeli Starwood Hotels & Resorts Worldwide Inc. senilai US$12,2 miliar untuk menciptakan jaringan perusahaan hotel terbesar di Dunia.
Keberhasilan Marriot memenangkan transaksi itu cukup mengagetkan karena sejumlah nama beken ikut mengajukan penawaran. Salah satu penawar utama adalah Hyatt Hotels Corp. selain beberapa perusahaan terkemuka asal China.
Marriott menawarkan pembayaran US$2 per unit saham dalam bentuk uang beberapa lainnya untuk saham yang dimilikinya di Stamford, jaringan Starwood yang bermarkas di Connecticut.Gabungan kedua perusahaan akan mengoperasikan baik langsung maupun menggunakan sistem waralaba atas lebih dari 5.500 hotel dengan 1,1 juta kamar di seluruh dunia. Transaksi itu merupakan yang terbesar di bidang perhotelan setelah Blackstone Group LP membeli Hilton senilai US$26 miliar pada 2007.
Marriott menawarkan pembayaran US$2 per unit saham dalam bentuk uang beberapa lainnya untuk saham yang dimilikinya di Stamford, jaringan Starwood yang bermarkas di Connecticut.Gabungan kedua perusahaan akan mengoperasikan baik langsung maupun menggunakan sistem waralaba atas lebih dari 5.500 hotel dengan 1,1 juta kamar di seluruh dunia. Transaksi itu merupakan yang terbesar di bidang perhotelan setelah Blackstone Group LP membeli Hilton senilai US$26 miliar pada 2007.
Transaksi ini sekaligus membuat para pemegang saham Starwood akan menerima 0,92 lembar saham Marriott Kelas A. Mereka juga akan mendapatkan 2 dollar AS tunai dari setiap saham Starwood yang dipegang. Penawaran itu kemudian berubah menjadi 72,08 dollar AS untuk saham Starwood. Jumlah itu telah mendapat potongan 4 persen ketika pasar saham ditutup Jumat silam.
Kerjasama ini sejatinya bukannya tanpa halangan. CEO Marriott, Anne Sorenson mengatakan kepada CNBC bahwa ada sedikit 'bujuk rayu' kepada para pejabat perusahaan untuk merealisasikan kerjasama tersebut.
Pemegang saham Starwood juga akan mendapatkan sekitar 7,80 dollar AS per saham. Jumlah itu didapat dari pemisahan bisnis perusahaan dan penggabungan dengan Interval Leisure Group. Starwood, pemilik merek hotel St. Regis dan Sheraton telah mengindikasikan pada bulan April lalu bahwa kerjasama dengan Marriott merupakan langkah strategis.
Jaringan hotel ini juga membuka peluang untuk penawar potensial seperti InterContinental Hotel Group, Wyndham Worldwide, dan dana kekayaan negara pada bulan Juli. Sebelum penutupan Jumat lalu, saham Starwood telah jatuh sekitar 14 persen sejak 29 April silam. Bersamaan dengan hal tersebut, Starwood juga mengakui tengah menjajaki alternatif strategis.
Starwood berharap kesepakatan dengan Marriott bisa terjadi pada pertengahan 2016.
No comments:
Post a Comment