Klik Di Sini

Tuesday, May 12, 2015

MENGENAL ISTILAH COFFEE BREAK

Coffee break, snacking time atau dalam bahasa Indonesia sederhana berarti rehat kopi, telah mejadi kebiasaan dalam keseharian masayarakat terutama pekerja. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari mendapatkan “refresh” pikiran setelah berkutat dengan pekerjaan. “Coffee break’ ini biasanya lebih sering kita dengar bersamaan dengan aktivitas rapat, meeting, training, dan kegiatan lain.

Istilah coffee break awalnya berkembang di Amerika pada abad 20. Referensi pertama yang melaporkan istilah untuk coffee break diketahui popular pada Pan-American Coffee Bureau (badan yang mengurus tentang perkopian di Amerika ) yang mengkampanyekan iklan pada tahun 1952 yang isinya “Give yourself a Coffee-Break — and Get What Coffee Gives to You”. Semakin berjalannya waktu coffee break tidak hanya diisi dengan kopi sebagai menu utama akan tetapi banyak jenis makanan dan minumam lain. Snack baik modern atau tradisional telah menjadi menu pasangan dari kopi atau teh sebagai bagian dari coffee break yang tentunya akan dapat membantu anda dalam menyegarkan pikiran selama bekerja.


“Masih banyak orang salah kaprah mengenai snack ini. Untuk tujuan menjaga penampilan, mereka memaksakan diri untuk membatasi jumlah makanan, membiarkan dirinya menderita dengan perut kelaparan, dan menjauhkan snack dari rutinitas sehari- hari,” menurut dr. Ida Gunawan, MS. SpGk,seorang clicical nutritionist. “Snack tidak perlu dihindari. Snack justru dapat membantu menstabilkan gula darah, dan menjaga kesehatan saluran cerna,” sarannya. “Oleh karena itu makanlah dalam jumlah kecil namun sering (frequent eating) dan jangan menunda waktu makan. Snack sangat dianjurkan dan disarankan dengan syarat dibuat dalam komposisi seimbang, sehat dan higienis.

Pada saat coffee break staf banquette menggunakan 3k yaitu kecepatan, ketepatan dan kebersihan.
1.    Kecepatan
Dalam hal menyajikan, menata snack coffee break serta melakukan clear up, kecepatan adalah faktor utama staf banquette agar semuanya berjalan dengan lancar dan tidak mengalami keterlambatan dalam penyajian
2.    Ketepatan
Dibutuhkan ketepatan pada saat menyajikan, menata snack coffee break serta melakukan clear up. Penyajian yang tidak terlambat dan penataan yang indah akan menambah nilai plus dalam pelayanan yang diberikan. tidak adanya peralatan yang jatuh atau pecah dalam proses clear up akan menyempurnakan kelancaran pelayanan kepada tamu.
3.    Kebersihan
Setiap meja buffet yang telah selesai digunakan harus tetap dalam keadaan bersih. Setiap ada tumpahan makanan atau ada kotoran yang menyebabkan meja kotor staf banquette harus membersihkannya secara teratur agar terhindar dari kesan negative.


No comments: