Klik Di Sini

Thursday, September 05, 2013

Majapahit Hotel Surabaya


Berbicara tentang hotel bersejarah tidak dapat dipisahkan dari hotel seseorang. Sejak dibangun pada tahun 1910 hingga saat ini, bangunan masih berfungsi sebagai hotel, meskipun pemerintah berturut-turut.

Awalnya, hotel ini dibangun sebagai Oranje Hotel oleh Lucas Martin Sarkies asal Armenia. Pada tahun 1936, hotel ini direnovasi dengan sentuhan ekstra art deco.

Sebagai hasil dari Perang Dunia II, kepulauan utama Jepang. Oranje Hotel diambil alih dan berganti nama menjadi Yamato Hoteru. Nah, pada tahun 1945, peristiwa bersejarah yang terjadi.

Ada hampir tidak ada yang tidak tahu kejadian kain Indonesia robek bendera Belanda biru ke bendera merah-putih. Pada waktu itu, pada pagi hari 19 September 1945, karbol Mastiff bendera Belanda.

Masyarakat Indonesia yang melihat bendera marah dan naik ke atas hotel. Bendera Belanda diturunkan dan robek biru. Bendera dikibarkan.

Pada tahun 1946, hotel ini dikelola oleh Sarkies kembali dan berganti nama menjadi Hotel hotel LMS Sampai saat itu, pada tahun 1969, hotel ini berganti nama lagi menjadi Majapahit The. Hotel ini dikelola oleh jaringan Mandarin Oriental Hotel Group sehingga diberi nama tambahan Mandarin Oriental Hotel Majapahit Surabaya pada tahun 1996.

Sepuluh tahun kemudian, Hotel Majapahit tidak lagi dikelola oleh Mandarin Oriental. Sampai saat ini, Hotel Majapahit berdiri kokoh dan menjadi salah satu tujuan wisata di penggemar sejarah Surabaya.

Di hotel ini, ada ruang bersejarah kamarnya Charlie Chaplin. Aktor yang terkenal tinggal di 1936. Kamar yang bernama Kamar Merdeka dengan kamar nomor 33.

Merdeka jenis kamar Majapahit Suite memiliki dua kamar, kamar tidur dan ruang tamu dengan sofa. Ingin mencoba semalam di Charlie Chaplin? Harga kamar mulai dari Rp 2.600.000 per malam.

No comments: