Klik Di Sini

Thursday, March 26, 2015

SEKOLAH PERHOTELAN ANGKAT BICARA SOAL LARANGAN RAPAT DI HOTEL

Semakin banyak para pengusaha perhotelan bekerja keras memeras otak untuk mengatasi masalah kebijakan baru pemerintah untuk rapat di hotel. Siapa yang beruntung merekalah yang akan bertahan. namun bagaimana menurut pendapat para pakar Sekolah perhotelan???

diliput dari harian Bisnis.com, BANDUNG--Kebijakan larangan rapat PNS di hotel yang beredar dari MenPan-RB membuat para stakeholder perhotelan harus memutar otak untuk terus berada dalam jalur optimisme. Tak dapat dipungkiri, kebijakan tersebut dirasa cukup menyulitkan. 

Anang Sutono, Rektor atau Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Ehnahii Bandung berpendapat, Jawa Barat, bahkan Kota Bandung tak semestinya khawatir akan kebijakan tersebut. 

"Tanah ini kaya raya dan kebijakan perhotelan bukanlah satu masalah yang harus sangat mengalihkan pandangan dan membuang suara keluhan para pebisnis," ujarnya kepada Bisnis. 

Memang, menurut Anang, yang namanya dunia bisnis apa lagi bisnis akomodasi itu sangat rawan dan rentan terhadap isu kebijakan yang harusnya tidak memihak.

"Saya katakan 'fragile' karena adanya sensitifitas kebijakan saat masuk ke ranah publik yang kemudian menjadi suatu bola salju. Akan merembes ke banyak sektor."

Mengenai kebijakan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Biroktrasi akan larangan kegiatan pegawai negeri sipil di hotel, memang diakui Anang sebagai satu hal yang membuat kocar-kacir para pebisnis. Namun, menurutnya hal ini harus dipandang dari dua sisi, terutama sisi ujian sekaligus peluang yang sebenarnya masih terhampar luas.

"Yang namanya pebisnis hotel mereka pasti ingin untung, tapi mereka kadang-kadang lembek dan tidak berani mengambil tantangan. Mereka harusnya berpikir kreeatif bagaimana pasarnya dapat dikembangkan. Jika dikembangkan dengan pasar dengan segmentasi yang lebih baik beserta inovasi, kreasi produk di pasar, tidak ada alasan mengeluh," katanya. 

Dengan kata lain, kesulitan ini harus terus dipandang dalam kacamata optimistis. Anang sendiri melihat keberadaan Pemprov Jabar selalu memiliki kebijakan yang bagus di bidang parisiwata dan turisme. 

Bahkan, Jabar bahkan Kota Bandung seringkali punya peluang untuk memikat hati para pelancong untuk berlama di kawasannya, yang akan berdampak pada peningkatan hunian hotel.

Pasar domestik pariwisata Jabar sangat luar biasa bagusnya, dengan melihat produk, sumber daya manusia, bahkan kebijakannya. "Lulusan dari STP Bandung juga mendukung optimistis untuk hotel. Kita sudah melakukan kajian dan bekerja sama dengan stakeholder pariwisata di Jabar."

Anang berpendapat, Lembang, Tangkuban Perahu, Kawah Putih, Pangalengan, Garut dengan air panasnya dan kawasan menarik lainnya bahkan basis budaya masyarakat yang sangat kuat dengan kesundaannya menjadi satu amunisi yang berpeluang besar. 

"Sebut juga Saung Angklung Udjo, kesenian yang diakui Unesco serta akrab dengan ungkapan "belum ke Udjo berarti belum ke Bandung","ungkapnya. (k4)


Editor : Adi Ginanjar Maulana

No comments: