Secara khusus
kepariwisataan dapat digunakan sebagai alat untuk memperkecil kesenjangan
saling pengertian diantara Negara-negara yang sudah berkembang, yang biasanya
adalah Negara sumber-sumber wisatawan. Jika kita berpikir mengenai hungan
politik, ekonomi, social dan teknologi diatara bangsa-bangsa maka
kepariwisataan yang sudah direncanakan secara jitu dan berfungsi secara tepat,
dapat membantu meningkatkan dan memupuk hubungan-hubungan tersebut sehingga
dengan demikian akan memperluas wawasan saling pengertian di antara
bangsa-bangsa.
Pada dasarnya
bagian-bagian dari gejala pariwisata terdiri dari 3 unsur : manusia, tenpat dan
waktu. Unsure waktu dapat bervariasi sesuai dengan jarak diantara titik
pemberangkatan dengan Negara atau daerah tujuan wisata, alat transportasi yang
digunakan, lamanya menginap di tempat tujuan dan sebagainya.
Inilah unsur2
yang menjadi syarat terjadinya gejala pariwisata tersebu. Namun ada factor
lainnya yang dituntut untuk membedakan kegiatan patiwisata dari suatu kegiatan
jalan2. Adapun factor khas tersebut yaitu factor yang berkaitan dengan
maksud bepergian, sifat sementara bepergian tersebut, penggunaan fasilitas
wisata dan yang dianggap paling penting yaitu factor kenikmatan dan perasaan
yang rileks berekreasi. Kita harus akui bahwa kedua factor ini bukanlah
bukanlah factor kepariwisataan yang mutlak karena orang yang berpariwisata
bisnis (pelajar) haruslah tetap dianggap sebagai wisatawan, meskipun dalam
beberapa hal kaidah kenikmatan dan rekreasi bukanlah tujuan utama kepergian
mereka.
Segi lain
pariwisata hendaknya dilihat dari sudut pandangan negara penerima wisatawan.
Dalam koteks ini pariwisata hendaknya dipandang suatu industry yang turut
member andil dalam pembangunan social dan ekonomi, baik Negara maju dan
berkembang.
Istilah
industry pariwisata mungkin dianggap sebagai sebutan yang aneh bagi mereka yang
menganut batasan pengertian industry klasik, yang senantiasa berarti seuatu
proses dengan maksud untuk meningkatkan kekayaan.
Struktur
industry dapat berbeda menurut hakikat hasil produksinya dan pasaran tempat
hasil produksi itu dijual. Juga struktur industry dibedakab berdasarkan bahan
baku yang dignakan dan kondisi tempat bahan itu diolah
Titik berat
perekonomian dewasa ini sedang beralih dari industry klasik, zaman revolusi
industry dan industry abad ke-19, menuju suatu era industry yang sama sekali
berbeda dan baru, yang didasarkan pada ilmu2 baru, teknologi canggih dan cara
berpikir yang sama sekali lain tentang arti pertumbuhan ekonomi. Industri yang
baru ini mempunyai dimensi2 dan perepsi2 yang bervariasi pula.
Pariwisata
adalah salah satu dari industry gaya baru tersebut, yang mampu menyediakan
pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan taraf
hidup dan dalam mengaktifkan sector produksi lain di dalam Negara penerima
wisatawan. Lagipula pariwisata sebagai suatu sektor yang kompleks, meliputi
industri2 dalam arti yang klasik, seperti misalnya industry kerajinan tangan
dan industry cendera mata. Penginapan dan transportasi secara ekonomi juga
dipandang sebagai industry.
Kepariwisataan
juga dapat dianggap sebagai suatu profesi yang memiliki kaidah2 dan kode
etiknya sendiri. Profesi ini harus diarahkan untuk memberikan fungsi tertentu
di dalam masyarakat pada umumnya berkaitan dalam upaya memajuikan kontak2 manusiawi
dan integritasi social di dalam negara2 tertentu atau antar beragam Negara,
untuk meningkatkan pembangunan sosial dan ekonomi. Funsi ganda ini meniscayakan
suatu latar belakang intelektual yang luas dan pendidikan atau latihan yang
khusus agar para professional mampu menyesuaikan diri dari perubahan ilmu dan
teknologi di dalam bidang ilmu pariwisata.
Berikut adalah
beberapa pengertian dari pariwisata :
Menurut A.J.
Burkart dan S. Medik (1987)
Pariwisata adalah perpindahan orang untuk
sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat dimana
mereka biasanya hlidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal
di tempat-tempat tujuan itu.
-Menurut
Hunziger dan krapf dari swiss dalam Grundriss Der Allgemeinen Femderverkehrslehre,
menyatakan pariwisata adalah keserluruhan jaringan dan gejala-gejala yang
berkaitan dengan tinggalnya orang asing disuatu tempat dengan syarat orang
tersebut tidak melakukan suatu pekerjaan yang penting (Major Activity) yang
memberi keuntungan yang bersifat permanent maupun sementara.
-Menurut
Prof. Salah Wahab dalam Oka A Yoeti (1994, 116.). Pariwisata dalah suatu
aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara
bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri/ diluar negeri,
meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari
kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia
memperoleh pekerjaan tetap.
No comments:
Post a Comment