Banyak para pengusaha hotel di Indonesia
khususnya yang mengeluh karena barang-barang atau fasilitas yang terdapat di
kamarnya sering dibawa pulang oleh tamu pada saat check out. Kondisi ini
menyebabkan pihak hotel merasa dirugikan akibat tindakan yang dilakukan oleh
para tamunya tersebut. Meskipun tamu dianggap sebagai raja, tidak sepantasnya
tamu yang baik melakukan hal tersebut. Hal ini mungkin dilakukan karena tamu
beranggapan bahwa seluruh fasilitas yang didapat selama menginap di hotel dapat
dibawa pulang. Atau tamu itu merasa ingin membawanya hanya untuk
kenang-kenangan atau bahkan mungkin tamu tersebut sudah mengetahui
barang-barang yang tidak boleh dibawa namun ia masih tetap membawanya.
Hasil penelitian dari TripAdvisor, sebuah situs
perjalanan terbesar di dunia, menunjukkan bahwa 75% wisatawan Indonesia mengaku
selalu mengambil barang dari kamar hotel tempatnya menginap. Angka ini lebih
tinggi dari rata-rata dunia, di mana jumlah wisatawan global yang mengambil
barang dari kamar hotel sekitar 65%.
"Tamu kemungkinan mengakui mereka mengambil
barang yang seringkali dikira gratis seperti peralatan mandi atau alat
tulis," ungkap hasil riset yang dikutip Liputan6.com, Selasa (10/12/2013).
Namun, nampaknya seringkali beberapa wisatawan
merasa handuk, lampu dan baterai yang mereka temukan di kamar juga bebas dibawa
pulang.
Walaupun hanya 7% dari wisatawan global yang
mengatakan kalau pernah mengambil handuk dari kamar hotel, jumlah mengejutkan
justru datang dari pengelola hotel. Satu dari empat pengusaha hotel melaporkan
kehilangan handuk setelah tamu pergi.
Tak sampai di situ, beberapa wisatawan juga
memiliki ide yang aneh mengenai barang yang bisa jadi kenang-kenangan
perjalanan wisata. Setidaknya satu dari sepuluh pengusaha perhotelan melaporkan
gantungan baju hilang dan 7% mendapati baterai remote control TV diambil setelah tamu check out.
Survei ini juga telah mengungkap beberapa
perbedaan antara apa yang wisatawan akui ambil dan apa yang dilaporkan hilang
oleh pengusaha perhotelan saat tamu keluar.
Tiga dari lima (59%) pengusaha perhotelan global
dan 56% dari pemilik hotel di Indonesia melaporkan tamunya sering mengambil
berbagai item saat meninggalkan hotel.
Penelitian TripAdvisor ini dilaksanakan oleh
Edelman Berland, firma penelitian independen yang melaksanakan penelitian ini
melalui survei online bulan Juni dan Juli 2013. Responden survei adalah 10.469
pemilik bisnis akomodasi dan 19.692 orang dewasa berusia 18+ yang pernah
melakukan pemesanan perjalanan online dan melaksanakan paling tidak satu kali
perjalanan tahun lalu.
Responden berasal dari Argentina, Australia,
Brasil, Kanada, Karibia, China, Mesir, Prancis, Jerman, Yunani, India,
Indonesia, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Rusia, Afrika
Selatan, Korea Selatan, Spanyol, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab, Inggris dan
Amerika Serikat. (Ndw/Igw)
No comments:
Post a Comment