Klik Di Sini

Showing posts with label Pariwisata. Show all posts
Showing posts with label Pariwisata. Show all posts

Sunday, October 06, 2013

. Mengenal Budaya Banyuwangi " Seni Jaranan "



Jaranan adalah seni yang memiliki sejarah yang cukup panjang asal . Seni ini lahir ketika kerajaan Jawa kuno mulai berdiri sehingga kita dapat mengatakan ini adalah seni tradisi leluhur masyarakat di Jawa Timur .

Seni jaranan ini dilarang oleh pemerintah ketika pemberontakan PKI . Isu yang beredar ketika itu mengatakan bahwa para seniman yang terlibat dalam organisasi PKI jaranan , sementara CPI dianggap sebagai musuh dan pengkhianat negara .

Oleh karena itu , banyak seniman jaranan ditangkap dan menjadi tahanan politik pada saat itu . Namun, sekarang , mungkin kembali dipentaskan seni. Bahkan , mendapatkan apresiasi yang baik dari dinas pariwisata Republik Indonesia .

Jaranan seni sebenarnya memiliki tangan penuh nilai-nilai magis atau spiritual dari masyarakat Jawa . Seni ini menampilkan aksi para penari bergoyang pada mainan kuda , atau sering disebut sebagai pelajaran kuda kepang atau kepang ( kuda adalah kuda untuk bahasa Jawa ) .

Tari kuda kepang diiringi oleh beberapa instrumen gamelan ( Jawa tradisional alat musik set ) , seperti gong , drum , terompet unisex alat musik , dan sebagainya. Meriah sekali .

Lalu , ada juga pawang siap untuk mengamankan seni ini jika para penunggang kuda mulai dimiliki atau dirasuki roh halus.

Dalam perkembangannya, ada seni jaranan dikombinasikan dengan seni yang lebih modern , yang melakukan variasi atas musik dan mencampurnya dengan jenis musik samroh , dangdut , atau campur sari .

Gerakan penari Jaranan juga mulai bervariasi . Masih dengan 24 gerakan yang mengikuti standar jaranan gerakan Wijaya Putra , ada 14 dengan pegangan gerakan Joyoboyo , dan gerakan adalah yang paling gerakan Ronggolawe pegangan ( gerakan 5-6 saja) . Bahkan , di Banyuwangi , ada jaranan buto jaranan variasilain seni .

Jaranan menikmati tontonan seni benar-benar menarik . Lihat gerakan penari yang lincah di kepang kuda sambil sesekali memutar-mutar kuda seolah-olah mereka benar-benar menunggang kuda hidup .

Terutama dengan musik yang cerdas ditambah aksesoris lainnya yang dapat menjadi cambuk atau bunyi bip setiap kali penari Krincing menginjak tanah. Spectacle yang begitu sarat dengan sejarah leluhur tidak pernah membosankan .

Salah satu hal yang paling unik dari seni ini adalah jika Anda bersiul atau terdengar seperti peluit yang menandakan jaranan menyebutnya , kemudian bersiap-siap untuk menjalankan karena Anda akan dikejar dan digulat oleh jaranan itu . Menyenangkan bukan? ? ? ? ? YUKK KE BANYYUWANGI ...

Sunday, January 13, 2013

Taman Nasional Alas Purwo

Taman National Alas Purwo

 
Taman nasional alas purwo ini terletak di semenanjung blambangan di ujung tenggara pulau jawa. Sarana wisata disini terbatas, namun alamnya cukup indah yang merupakan kombinasi dari pantai, padang rumput, hutan bakau dan hutan hujan daratan rendah. 

Dalkam bahasa jawa, alas purwo berarti hutan pertama. Menurut legendanya, tempat inilah yang pertama kali muncul ke permukaan dari dalam laut. Pura giri salokah yang berada di lingkungan taman nasional mengundang banyak penganut agama hindu untuk datang beribadah ke tempat ini. Khususnya pada saat pager wesi yaitu tahun baru hindu. 
Kawasan pantai plengkung, di teluk grajakan dikenal sebagai tempat orang berselancar karena ombaknya yang bagus. Kejuaraan selancar professioinal tingkat internasional quicksilver pro srfing championship pernah diadakan di kawasan teluk ini antara tahun 1995-1998.

Ada dua rute untuk masuk ke taman nasiona. Yang pertama adalah melalui desa pasar anyar, di sini terdapat kantor taman nasional, dan yang kedua melalui rowobendo melewati jalan yang kurang bagus. Jalan ini sangat cocok untuk wisatawan yang suka tantangan. Dasi sini wisatawan harus membeli karcis kemudian perjalanan dilanjutkan melewati pura dan menemui pantai di trianggulasi.

Dari trianggulasi ini wisatawan dapat berjalan-jalanke sekitar kawasantaman nasional menyusuripantai dengan pasirnya yang putih bersih. Di kawasan padang rumput sadengan, dari atas menara pengawas, wisatawan dapat melihat sekumpulan banteng liar, kijang dan burung merak berkeliaran. Binatang ini biasanya muncul pada pagi atau sore hari. Didekat padang rumput ini terdapat hutan yang dapat dicapai melalui desa trianggulasi dengan berjalan kaki sejauh 2 km. di sini juga terdapat kawasan kura-kura bertelur di ngagelan, kawasan berkemah di pancur, dan air terjun kecil yang airnya mengalir ke laut. 

Banyak penginapan yang tersedia di daerah itu seperti, bobby’s camp, plengkung indah dan maasih banyak yang lainnya. Umumnya mereka menyediakan sarana untuk berselancar untuk para tamu yang ingin berselancar. 

Untuk mencapai taman nasional alas purwo akses jalan dari Surabaya atau bali akan sedikit kesulitan. Solusi paling baik untuk pergi kesana adalah menggunakan travel wisata.